Setelah kisruh soal sedot pulsa yang merugikan konsumen minggu ini, kabarnya Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia memerintahkan untuk menghentikan layanan berlangganan SMS dan juga termasuk Ring Backtone. Industri musik langsung bereaksi dengan keputusan ini seperti twit diatas yang berasal dari Yonathan Nugroho, direktur Trinity Optima Production. Seperti yang ditulis di tweet, seruan BRTI ini efektif berlaku Selasa 18 Oktober pukul. 00.00 (waktu Indonesia barat). Beliau menyerukan untuk bareng-bareng pecinta musik menyelamatkan musik industri dengan menyelamatkan RBT dengan hastag #saveRBT.
Saya sendiri telah membaca surat edaran dari operator telekomunikasi namun isinya hanya menjelaskan mekanisme yang harus disertakan dalam promo ring backtone. Seperti pencantuman harga, jenis layanan dan pengingat untuk melakukan perpanjangan masa layanan kepada pelanggan.
Semoga saja ini bisa dicarikan keluar dan para penyedia layanan SMS berbayar mau berbesar hati untuk menghormati hak konsumen dengan berbisnis yang etis. Kamu yang mau mendukung industri musik terus hidup subur silahkan tweet dengan hastag #saveRBT .
***UPDATED*** 14/10/11 11.00PM
Berikut ini adalah cuplikan surat edaran dari BRTI yang saya ambil dari Lockerz nya Pak Yo. Karena sifatnya confidential, jadi saya gak bisa distribusi isi keseluruhan surat tersebut. Ada beberapa kejanggalan dalam surat ini, diantaranya adalah penyebutan Nada Dering bukan RBT sebagai layanan berlangganan premium. Padahal secara industri, yang dikenal sebaga Nada Dering adalah TrueTone atau sejenis ringtone download tanpa harus berlangganan.
Inilah yang terjadi kalo pemerintah kurang memahami bisnis digital.
Industri musik tidak perlu khawatir donk.. kan cuma Nada Dering (RingTone/TrueTone) yang dilarang 😉
[…] record label di Indonesia pasca RBT reset atau gue sebut sebagai October Black-out tahun lalu memang menuntut untuk lebih kreatif supaya survive. Bila disekitar tahun 2005 record […]
[…] negara memanggil, maka warganya siap membela dibelakangnya. Industri musik Indonesia pasca RBT Black-out semakin merosot tajam, dampak pembajakan baik secara offline dan online semakin terasa mengancam, […]
[…] dari menurunnya pendapatan cukai produk CD dan kaset. Kondisinya semakik diperparah dengan adanya RBT Blackout yang mengakibatkan industri kehilangan pendapatan dari Ringbacktone. Pembajakan sudah menjadi momok […]
[…] setahun semenjak RBT Blackout, tanda-tanda akan dibukanya kembali layanan SMS premium dan juga layanan ring backtone berlangganan […]
[…] Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Situasi industri yang semakin tak menentu semenjak RBT Black Out yang hampir berusia satu tahun, menuntut upaya konkrit dari pemerintah untuk mendorong kemajuan […]
[…] setahun RBT Black Out, industri musik Indonesia dari label hingga artisnya berkumpul kembali. Jika setahun lalu berkumpul […]
[…] setahun RBT Black Out, industri musik Indonesia dari label hingga artisnya berkumpul kembali. Jika setahun lalu berkumpul […]
[…] back tone masih menjadi harapan ketika hampir setahun penyelesaian setelah RBT black out menggantung dan makin menjadinya ilegal download. 12 perusahaan rekaman Indonesia bersama dengan […]
[…] ini memberikan solusi lainnya bagi industri musik Indonesia terutama setelah keterpurukan pasca RBT Blackout. Erie yang juga sangat kampiun dalam bidang artis menejemen merasa kehadiran Mistral ini sebagai […]
[…] Indonesia seperti: Nokia Music, iTunes, YouTube dan Deezer memberikan semangat baru setelah lara RBT Blackout. Aggregator ini melihat celahnya untuk mengambil peranan distribusi yang selama ini dikontrol oleh […]
[…] tone di Indonesia sempat mengalami masa kejayaannya terutaman tahun 2005-2008. Namun setelah adanya blackout pada bulan Oktober tahun 2011, sontak aktivasi pengguna RBT mengalami penurunan yang tajam. Banyak […]
[…] produk fisik. Sayang, produk ini hanya berupa “bubble” yang tidak disigapi saat meletus tahun 2011 dengan terjadinya RBT Black Out dan seketika saja semua runtuh. Beruntung label-label yang menerapkan 360 contract yang juga […]
[…] tone di Indonesia sempat mengalami masa kejayaannya terutama tahun 2005-2008. Namun setelah adanya blackout pada bulan Oktober tahun 2011, sontak aktivasi pengguna RBT mengalami penurunan yang tajam. […]