The Power of Ad-Funded Music

nielsen ad-funded music

Gratisan tentu favorit banyak orang. Tetapi  musisi kan perlu menjaga dapur tetap ngebul. Music powered by Ads mungkin yang paling tepat!

Baru-baru ini Nielsen merilis sebuah survey yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang menerima untuk melihat tayangan iklan di aplikasi yang sedang digunakannya asalkan aplikasi tersebut didapat secara gratis. Musik adalah termasuk dari tiga kategori teratas yang boleh beriklan asal gratis. Urutan pertama adalah aplikasi yang termasuk dalam kategori Games dan yang kedua adalah Social Networking. Sekitar 18% responden mengaku mengkonsumsi aplikasi musik gratisan dan merasa nyaman meskipun mereka harus melihat iklan ketika menggunakan aplikasi tersebut. Adanya pengiklan di aplikasi ini yang membuat mereka dapat menggunakan aplikasi secara gratis. Sebagai developer pembuat aplikasi pastinya telah bekerjasama kepada pemilik konten secara resmi untuk bersama berbagi hasil atas pendapatan iklan.

Gue pernah mendengar konsep Ad-Funded music ini dari Yoris Sebastian dalam satu event sharing bertajuk [ins-ide] Inspirasi dan ide. Yaitu artis tetap bisa menghasilkan karya bagus dengan dibantu iklan tanpa pusing memikirkan kelangsungan hidup. Sedikit mirip endorsement tetapi tidak langsung. Karena artis tidak diwajibkan untuk mempromosikan produk yang diiklankan. Pengiklan butuh audiens untuk dikonversikan menjadi customer yang mana akan didapat dari music fans si artis. Sebuah konsep kerjasama mutualisme dan saling menguntungkan. Popmaya.com adalah satu yang digadang-gadang mampu sukes mengusung konsep ini sejak 2008.

Kembali lagi ke music apps. Musisi dapat bekerjasama dengan para developer untuk membuat ‘killer-apps’ yang biaya developmentnya bisa disponsori oleh pengiklan. Atau jika ada kemampuan membuat aplikasi sendiri, musisi dapat bekerjasa dengan Ads Agregator semacam Buzzcity atau Admob. Untuk pemilihan platform bisa berbagai macam dari Symbian, Java, Android, iOS ataupun Bada. Namun kalau ingin yang efektif dan targetnya massal, bisa mencontek dari tabel disamping yang menunjukkan ponsel apa yang paling banyak digunakan dan memunculkan iklan.

Masih banyak jalan ke Roma untuk musisi agar bisa menggantungkan hidup dari bermusik. Teruslah kreatif!

 

Related Posts

AI & The Fading Influence of the Music Curator.

It has been some time since I wrote about the developments in music. A Bloomberg...

DJ Sumantri

Dj Sumantri atau dikenal juga dengan Sumobeat adalah produser handal dari Indonesia.
11 Responses
  1. […] Kembali lagi ke pertanyaan atas dua artikel kontradiktif diatas, namun sekarang pertanyaan sedikit bergeser: apakah hukum dapat benar-benar menghapus pembajakan? Coba kita tengok Prancis dengan kebijakan Hadopi nya yang memberikan sanksi hukum tiga tahap terhadap perilaku pembajakan online. Nielsen melihat adanya penurunan terhadap penggunaan layanan Peer2Peer akibat penerapan hukum Hadopi ini. Lalu lihatlah bagaimana Kim Dot Com lewat MegaUpload nya melakukan inovasi untuk memberikan artis kesempatan lebih dikenal. Idenya cukup sederhana yaitu memberikan artis ‘panggung’ online untuk dapat dikenal, tak hanya di negerinya sendiri. Music fans dapat menikmati lagu-lagu dari artis tersebut secara gratis namun artis akan mendapatkan penghasilan dari iklan, semacam ad-funded model. […]

  2. […] Untuk dapat mendownload lagu gratis, situs ini mengharuskan penggunanya untuk membuat sebuah akun. Lalu dari situ pengguna dapat memilih lagu apa yang ingin di download. Tinggal klik saja link download, lagu yang diinginkan dapat segera berpindah tempat ke dalam hard disk pengguna. Menariknya, saat mengklik lagu ada sebuah banner pop-up yang tampil yang meminta persetujuan agar browser dapat membuka jendela baru dan membawa ke sebuah situs lainnya. Nampaknya ini adalah bentuk bisnis model yang dicoba untuk kudonlot.com yang serupa dengan bisnis model ad-funded music  […]