Last Friday, November 15th, I was invited to perform at 1819 Restaurant on Aliwal St. It was a small gathering to watch the AFC Asian Qualifiers match between Indonesia and Japan together.
Indonesia lost 0-4, and while we were all disappointed, it wasn’t too surprising since Japan is one of Asia’s powerhouse teams.
As for my performance, it was a humbling experience to entertain the crowd with some familiar Indonesian songs. I played for about 30-45 minutes, keeping it simple with just an electric guitar and a Fender amp.
I’m grateful for the moment and the opportunity. Thanks to Bu Rere and the Kagama (University of Gadjah Mada alumni family). I hope the songs I shared brought a bit of happiness that night.
[Translate in Bahasa Indonesia]
Jumat lalu, 15 November, saya diundang untuk tampil di Restoran 1819 di Aliwal St untuk nobar (nonton bareng) pertandingan Kualifikasi AFC Asian antara Indonesia dan Jepang.
Meskipun kami kecewa dengan kekalahan 0-4 dari Jepang, kami cukup maklum karena Jepang adalah salah satu tim terkuat di Asia.
Kembali lagi ke cerita tentang penampilan saya di nobar ini, ini adalah pengalaman yang mengesankan bisa menghibur hadirin dengan beberapa lagu Indonesia yang familiar. Saya tampil selama kurang lebih 30-45 menit, sebelum pertandingan dan di jeda babak pertama dan kedua. Set penampilan cukup sederhana saja dengan menggunakan gitar listrik dan ampli Fender, pinjeman dari Launa.
Saya sangat bersyukur atas momen dan kesempatan ini. Terima kasih kepada Bu Rere dan Kagama (keluarga alumni Universitas Gadjah Mada). Saya berharap lagu-lagu yang saya bawakan membawa sedikit kebahagiaan malam itu.
